Senin, 20 Maret 2017

Research in Education

RESEARCH IN EDUCATION
(MASALAH PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA)

MAKALAH
Diajukan  untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Metodologi dan Statistik Penelitian Manajemen Pendidikan Lanjut
Dosen
Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah
Dr. H. Husen Saeful Insan, M.M.Pd











                                                          


Disusun oleh
Apep Munajat
Heri Kuswara
Anjenk Jamaludin Malik
Deri Jmaludin Basari
Saepul Mubarok
Aris Adi Leksono



PROGRAM DOKTOR ILMU PENDIDIKAN (S3)
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2017




KATA PENGANTAR

Kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT bahwasannya makalah ini dapat diselesaikan secepatnya.hal ini karena Tanpa pertolongan dan irodah-Nya makalah ini akan sulit terwujud. Shalawat dan salam marilah kita sampaikan kepada Jungjunan Alam yakni Nabi Muhammad SAW.
Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat Mata Kuliah Metodologi dan Statistik Penelitian Manajemen Pendidikan Lanjut dari dosen Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah dan Dr. H. Husen Saeful Insan, M.M.Pd. makalah ini merupakan bahan persentase dan diskusi kelompok yang akan ditampilkan pada hari Sabtu, tanggal 25 April 2017.
Isi makalah ini adalah tentang “masalah penelitian dan tinjauan pustaka” yang diambil dari buku Research in Education karangan  James McMillan dan Sally Schumacher.
Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para dosen mata kuliah Metodologi dan Statistik Penelitian Manajemen Pendidikan Lanjut yaitu Prof. Dr. H. Sutaryat Trisnamansyah Dr. H. Husen Saeful Insan, M.M.Pd serta pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian makalah ini  tertama anggota kelompok 1 yaitu Apep Munajat, Heri Kuswara, Jamaludin, Deri Jmaludin Basari, dan Saepul Mubarok. Semoga kita mendapat ridho dan magpiroh dari Allah SWT.
                                                                                    Bandung, Maret 2017
                                                                                                Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
1.2  Rumusan Masalah
1.3  Tujuan
BAB II MASALAH PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masalah Penelitian
2.1.1 Sumber Masalah
2.1.2 Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
2.2  Tinjauan Pustaka
2.2.1        Tujuan dari Tinjauan Pustaka
2.2.2        Langkah-langkah Melakukan Tinjauan Pustakas
2.2.3        Proses Pencarian Literatur
2.2.4        Sumber untuk Tinjauan Pustaka
2.2.5        Tinjauan Pustaka pada Penelitian Kualitatif
2.2.6        Cara Penulisan Kajian Pustaka
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua unsur penting dalam kehidupan manusia. Bahkan mungkin tidak bisa dipisahkan lagi. Kedua unsur ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi indikator kemajuan suatu bangsa menuju modernisme.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari kegiatan penelitian dan eksperimen. Hal ini karena melalui faktor inilah –penelitian dan eksperimen—alat yang dapat digunakan untuk mencapai suatu kemajuan baik ilmu pengetahuan maupun teknologi.  Kita maklumi bersama bahwa melalui penelitianlah ditemukan inovasi ilmiah tentang suatu ilmu pengetahuan dan teknologi. Temuan-temuan baru tentang kemajuan pengetahuan manusia inilah diperolehnya  melalui research.
Begitu pentingnya melakukan penelitian untuk mencapai kemajuan suatu bangsa maka  McMillan dan Schumacher  telah menulis sebuah karya fenomenal dalam sebuah buku berjudul Research in Education.  Buku ini  menggambarkan hal ikhwal penelitian secara pragmatis dimulai dari prinsip dasar sebuah penelitian baik kuantitatif maupun kualitatif sampai dengan bagaimana mengevaluasi sebuah penelitian yang telah dilakukan.
Bab 2 dan 3 pada buku  Research in Education karangan McMillan dan Schumacher menekankan pada bagaimana kita memulai sebuah research dengan memunculkan berbagai masalah yang dapat diteliti dan dapat dicarikan data empiriknya. Dijelaskan pula bagaimana merumuskan masalah dan kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deduktif dan perumusan masalah kualitatif dengan pendekatan induktif  (Bab 3). Pada bagian lain dijelaskan tentang tinjauan pustaka dan langkah-langkah  menemukan, mencari, dan mengupas literatur baik untuk penelitian kuantitatif maupun kualitatif (Bab 4).   

1.2  Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
A.    Bagaimana masalah dalam penelitian?
B.     Bagaimana tinjauan pustaka dalam penelitian?

1.3  Tujuam
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
A.    Untuk mengetahui masalah dalam penelitian.
B.     Untuk mengetahui tinjauan pustaka dalam penelitian.



BAB II
MASALAH PENELITIAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masalah Penelitian
Sebuah penelitian diawali dari masalah karena penelitian pada hakikatnya bertujuan untuk memecahkan masalah. Masalah berbeda dengan rumusan masalah. Masalah adalah kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. Kesenjangan antara teori dan praktik di lapangan. Kesenjangan antara perencanaan dengan pelaksanaan. Kesenjangan antara kebijakan dengan implementasi.  Dari McMillan dan Schumaker disebutkan bahwa masalah memiliki arti sederhana dan teksnis. Secara sederhana masalah merupakan seperangkat keadaan yang memerlukan diskusi, keputusan, solusi ataupun informasi. Masalah penelitian harus dicarikan jawabannya dengan mengupulkan data-data empirik lalu dianalisis.  Dan masih banyak lagi pengertian lainnya dari masalah.
2.1.1 Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari berbagai sumber. Sumber – sumber tersebut di antaranya observasi, deduksi dari teori, pustaka terkait, isu sosial dan politik tertentu, situasi praktis, dan pengalaman dan wawasan pribadi. Dari beberapa sumber itu dapat dijelskan sebagai berikut.
a.      Observasi
Dari observasi akan menghasilkan dan ditemukan masalah-masalah  yang dapat dijadikan sember penelitian. Akurasi masalah yang diperoleh melalui observasi akan lebih baik karena masalah diperoleh secara langsung melalui pengamatan di lapangan. Bukan melalui praduga yang akurasi masalahnya belum jelas. 
b.      Deduksi dari teori
Dari kajian teori dapat dihasilkan masalah yang dapat diangkat dalam penelitian selanjutnya. Tujuannya untuk diuji kembali teori tersebut secara empirik. Tujuan lain adalah untuk mendapat penjelasan ilmiah (empirik) praktis tentang teori.  
c.       Pustaka terkait
Laporan penelitian dapat menginspirasi kita dalam menemukan sebuah masalah. Hasil penelitian orang lain merekomendasikan agar dilakukan penelitian ulang dalam subjek dan tempat yang berbeda.
d.      Isu sosial
Isu sosial yang terjadi di masyarakat dapat mengisnpirasi kita dalam memunculkan masalah yang dapat diteliti secara empirik. Gejala sosial begitu kaya akan masalah yang perlu ditemukan pemecahannya. 
e.      Situasi praktis
Dari implementasi sebuah kebijakan atau peraturan sering kita menemukan banyak masalah di lapangan sehingga mendesak kita untuk melakukan penelitian.

f.       Pengalaman dan wawasan pribadi
Dari pengalaman pribadi pun dapat menginspirasi kita dalam memunculkan masalah. Masalah yang ditemukan dalam kehidupan dan pekerjaan kita akan lebih besar manfaat karena secara tidak langsung kita akan dicarikan solusi empiriknya sehingga permasalahan itu akan cepat diselesaikan. 
 2.1.2 Perumusan Masalah dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Rumusan masalah berbeda dengan masalah penelitian. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui penelitian. Namun rumusan masalah dimunculkan dari uraian masalah sbelumnya. Sehingga antara masalah dan rumusan masalah masih memiliki hubungan dan keterkaitan yang jelas.   
A.      Perumusan Masalah Kuantitatif
Bentuk masalah pada penelitian kuantitatif didasarkan pada tingkat eksplanasi yang terdiri dari rumusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
a)      Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berupa pertanyaan  terhadap keberadaan variabel mandiri. Dalam penelitian dengan rumusan masalah ini peneliti tidak  membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain dan tidak mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini dinamakan penelitian deskriptif (Sugiono, 2009: 56).
Contoh Seberapa tinggi efektivitas kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah di Indonesia?
b)      Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan Masalah Komparatif adalah rumusan  masalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Contoh rumusan maslah komparatif:

Adakah perbedaan motivasi belajar antara murid dari sekolah negeri dan swasta? ( variabel penelitian adalah prestasi belajar prestasi belajar pada dua sampel yaitu sekolah negeri dan swasta).
c)      Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan adalah rumusan suatu masalah yang sifatnya menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Ada tiga bentuk hubungan yaitu simetris, kausal, dan interaksi. Hubungan simetris artinya suatu hubungan antara dua variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan. Hubungan kausal adalah hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Hubungan interaksi adalah hubungan yang saling mempengaruhi.
d)       Perumusan Masalah Kualitatif
Seperti halnya penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif juga ditentukan berdasarkan tingkat eksplanasinya. Bentuk rumusan masalah pada penelitian kualitatif terdiri dari rumuusan masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Rumusan masalah deskriptif  adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasi dan atau memotret situasiasi sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, luas, dan mendalam. Misalnya: Bagaimana profil pendidikan di Indonesia?
Rumusan maslah komparatif  adalah  rumusan masalah yang memandu peneliti untuk  membandingkan antara konteks sosial atau domain satu debandingkan dengan yang lain. Misalnya: Adakah perbedaan dinamika murid di kelas yang diajar dengan metode ceramah dan demosntrasi?
Rumusan masalah asosiatif (hubungan) adalah rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau domain satu dengan yang lainnya. Rumusan masalah ini terdiri dari beberapa bentuk,  yaitu:simetris, kausal, dan reciprocal.  

2.2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan mendengarkan laporan-laporan penelitian dari bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penelitian. Dalam tinjauan pustaka, seorang peneliti mengungkapkan beberapa hasil temuan penelitian sebelumnya, yang memiliki kaitan erat dengan penelitian yang akan dilakukan.
2.2.1        Tujuan tinjauan pustaka
Pada umumnya tinjauan pustaka bertujuan untuk menemukan teori-teori, konsep, dan generalisasi tentang masalah yang diangkat dalam penelitian. Adapun tujuan spesifik dari tinjauan pustaka adalah
1)        Menemukan dan membatasi masalah
2)        Menentukan variabel-variabel penelitian yang penting dan menentukan hubungan antarvariabel penelitian
3)        Mengetahui Apa yang Pernah Dilakukan dalam Penelitian Sebelumnya dan Menentukan Apa yang Perlu Diteliti Sekarang
4)        Menghindari plagiasi dan duplikas
5)        Merangkum Pengetahuan yang Berkaitan dengan Topik Penelitian
6)        Menemukan Penjelasan yang dapat Membantu dalam Menafsirkan Data Penelitian
7)        Mengkaji akar permasalahan.
8)        Mendalami landasan teori
2.2.2        Langkah-langkah Melakukan Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan tinjauan pustaka diperlukan langkah-langkah yang sistematis agar tinjauan pustaka berbobot. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Menganalisis pernyataan masalah
Sebelum membaca literatur diawali dulu dengan menganalisis masalah agar kita mudah mengumpulkan dan mengidentifikasi konsep atau variabel yang berkaitan dengan masalah tersebut.
2.        Membaca abstrak laporan-laporan hasil penelitian yang relevan, bisa didapatkan dari sumber perpustakaan, jurnal, buku, dan prosiding.
3.        Membuat catatan hasil bacaan dengan cara membuat peta literatur (literature map) urutan dan keterkaitan topik penelitian dan referensi bibliografi secara lengkap.
4.        Membuat ringkasan literatur secara lengkap berdasarkan peta literatur, sesuai dengan urutan dan keterkaitan topik dari setiap variabel penelitian.
5.        Membuat kajian pustaka dengan menyusunnya secara tematis berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep penting yang berkaitan dengan topik dan variabel penelitian.
6.        Pada akhir kajian pustaka, kemukakan pandangan umum tentang topik penelitian yang dilakukan berdasarkan literatur yang ada, dan jelaskan orisinalitas dan pentingnya topik penelitian yang akan dilakukan di banding dengan literatur yang sudah ada.

2.2.3        Proses Pencarian Literatur
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pencarian literatur baik secara manual maupun menggunakan komputer seperti yang dikemukakan oleh Fraenkel & Wallen adalah sebagai berikut.  
       Langkah-langkah secara manual meliputi:
1)   Menetapkan permasalahan penelitian setepat mungkin.
2)   Membaca dengan teliti  sumber-sumber utama dan sumber-sumber tambahan.
3)   Memilih referensi umum yang tersedia.
4)   Merumuskan syarat penelitian.yang berhubungan dengan masalah
5)   Mencari referensi umum untuk sumber utama yang relevan
6)   Mendapatkan sumber utama, beri simpulan utama (dianasilaswati.blogspot.com)
Masih menurut Fraenkel & Wallen dalam dianasilaswati.blogspot.com dikemukakan langkah-langkah melaksanakan tinjauan literatur dengan menggunakan komputer. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1)   Mendefinisikan masalah setepat mungkin
2)   Menentukan perluasan penelitian
3)   Menentukan database
4)   Memilih deskriptor
5)   Mengadakan penelitian
6)   Mendapatkan print out referensi yang diperlukan
Schumacher dalam bukunya yang berjudul Research in Eduaction  menjelaskan proses langkah pencarian literatur melalui komputer sebagai berikut:
1)   MSchumakerenganalisis masalah penelitian
2)   Menentukan jenis pencarian
3)   Memilih indeks untuk literatur utama
4)   Memilih deskriptor dan istilah deskripsor
5)   Melakukan pencarian komputer
6)   Menganalisis print out
7)   Menemukan referensi

2.2.4        Sumber untuk Tinjauan Pustaka
Schumacher da McMillan mengemukakan bahwa sumber tinjauan pustaka ada dua macam yaitu literatur utama dan literatur kedua. Literatur utama adalah studi penelitian orisinal atau tulisan para ahli teori atau peneliti. Literatur utama mengandung teks utuh dari laporan penelitian atau teori sehingga lebih mendetail dan bersifat teknis. Contoh literatur utama adalah studi empiris yang diterbitkan pada jurnal atau ditempakan pada database, laporan peneliti, risalah sekolah, dan disertasi.
Literatur kedua meninjau penelitian terdahulu dan menyintesis studi teoretis dan empiris; memberikan ikhtisar cepat dari setiap studi orisinal tetapi menyebutkan pedoman yang luas pada bidang pengetahuan umum mengenai apa yang telah dilakukan pada topik, dan isi untuk menempatkan sumber utama terbaru ke dalam kerangka kerja. Contoh literatur kedua adalah risalah, artikel dan ensiklopedia, dan jurnal yang mengandung tinjauan dari penelitian. Literatur kedua mungkin terlihat seperti menggabungkan sumber utarna ke dalam satu kesatuan kerangka kerja.
Kalau kita ambil simpulan mengenai sumber literatur atau sumber referensi terdiri atas referensi umum, sumber-sumber utama, dan sumber-sumber penunjang atau tambahan. Referensi umum merupakan sumber pertama dalam penelitian. Melalui referensi umum ini peneliti dapat melihat dan menemukan sumber-sumber lain, seperti artikel, monograf, buku-buku, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan langsung dengan penelitian. Sumber utama merupakan sumber yang berkaitan langsung dengan penelitian. Dalam bidang pendidikan, sumber-sumber utama ini biasanya berupa laporan dan jurnal. Sumber tambahan atau penunjang biasanya mengarah pada terbitan yang berupa hasil kerja, biasanya berupa buku teks, ensiklopedia, tinjauan buku-buku tahunan.
2.2.5        Tinjauan Pustaka pada Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Menurut McMillan & Schumacher(2003) adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Penelitian kualitatif berusaha mendapatkan pemahaman tentang gejala atau situasi yang diteliti melalui pendekatan secara induktif
Terkait tinjaun pustaka pada penelitian kualitatif, dalam penelitian kualitatif harus konsisten dengan asumsi metodologis yang menekankan pada pemikiran induktif. Literature kualitatif  berfungsi untuk mencari informasi dan membangun gambaran tentang hal yang diteliti berdasarkan ide/pemikiran yang berkembang.
Tindakan selanjutnya tinjauan pustaka dalam penelitian kualitatif dapat memperhatikan tipe metode penggunaan tinjauan pustaka seperti pada tabel di bawah ini
Tabel 1. Tipe metode penelitian kualitatif dan penggunaan literature
Penggunaan literature
Contoh tipe metode yang sesuai

Literature digunakan utuk membingkai/membatasi masalah penelitian dalam pengantar/pendahuluan

Secara umum digunakan untuk semua tipe penelitian
Literature dikemukakan pada bagian terpisah atau tersendiri yaitu sebagai “Kajian Pustaka”
Banyak digunakan pada penelitian-penelitian yang menggunakan teori yang kuat, dan latar belakang teori pada bagian awal penelitian

Literatur disajikan pada bagian akhir penelitian, sebagai dasar untuk melakukanperbandingan dan pertentangan temuan-temuan dalam penelitian kualitatif.
Pendekatan ini dapat digunakan untuk semua jenis penelitian kualitatif, khususnya grounded theory, di mana peneliti mengkontraskan atau membandingkan teori yang dimilikinya dengan teori yang ditemukan dalam literature


2.2.5.1           Cara Penulisan Kajian Pustaka
Secara umum penulisan kajian pustaka pada penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.       Mencantumkan hasil-hasil penelitian yang relevan dan terbaru
b.      Mengemukakan pembahasan secara cukup luas dan mendalam sehingga dapat diketahui kedalaman pemahaman peneliti
c.       Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan kaidah bahawa Indonesia baku.
d.      Menyajikan tulisan dengan alur yang mengalir dan menggunakan istilah0istilah ecara konsisten
e.       Menggunakan sub-sub judul agar kerangka berpikir yang membingkai pemikiran penulis lebih efektif. Hal ini juga memudahkan pembaca untuk memahaminya.
Secara umum organisasi penulisan kajian pustaka dibagi ke dalam tiga bagian penulisan, yaitu bagian awal berupa pengantar, batang tubuh, dan bagian akhir berupa kesimpulan.
1.      Pengantar. Berisi uraian tentang bagaimana urutan penyajian dan kerangka pemikiran penulis. Bagian ini berfungsi untuk membantu pembaca dalam mengorganisasikan apa yang dibacanya.

2.      Batang tubuh.
Bagian ini dimulai dengan menyampaikan uraian tentang definisi dari variable yang akan digunakan dalam penelitian, diakhiri dengan menyimpulkan pengertian (definisi) menurut penulis, yang akan digunakan sebagai batasn dan acuan untuk melakukan penelitian.
3.      Kesimpulan.
Pada bagian akhir dari penulisan kajian pustaka peneliti perlu melakukan penyimpulan/konklusi terhadap teori-teori yang telah diuraikan, dikaitkan dengan masalah yang akan diteliti. Penyimpulan ini sebaiknya bukan hanya merupakan pengulangan dari uraian yang telah dikemukakan terdahulu. Dalam hal ini peneliti hendaknya dapat memposisikan penelitian yang akan dihasilkannya dalam konteks kajian pustaka atau teori yang terkait.






BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan
Sebuah penelitian harus diawali oleh masalah. Sumber masalah dapat diperoleh  melalui observasi, deduksi dari teori, pustaka terkait, isu sosial, situasi praktis dan Pengalaman dan wawasan pribadi.
Tinjauan pustaka merupakan kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan mendengarkan laporan-laporan penelitian dari bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan ini merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penelitian. Dalam tinjauan pustaka, seorang peneliti mengungkapkan beberapa hasil temuan penelitian sebelumnya, yang memiliki kaitan erat dengan penelitian yang akan dilakukan

3.1    Saran
Meski begitu rumitnya menyusun sebuah masalah dalam penelitian namun tanpa kita memulai penelitian pun tak akan pernah terwujud. Memulai mengidentifikasi masalah dari seputar kehidupan kita berarti kita telah memulai untuk menuntaskan masalah.
Bagi peneliti pemula terutama siswa program doktor UNINUS sebaiknya memulai sejak dini agar semakin lama kita semakin terbiasa menemukan masalah, mengidentifikasi masalah, kemudian menuntaskan masalah melalui kegiatan penelitian, dan melaporkan atau mempublikasikan ke khalayak melaui berbagai sumber yang relevan seperti majalah, jurnal, atau koran di sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
Mc.Millan dan Sally Schumacher. 2003. Research in Education. Versi terjemahan Sekolah Pascasarjana Program Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta


Sumber dari Inernet

dianasilaswati.blogspot.com. diakses pada hari Senin tgl 19 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Rekonstruksi pendidikan idul adha

Rekonstruksi Pendidikan Idul Adha Oleh  Apep Munajat (Penulis Adalah Pengurus Pergunu Kabupaten Cianjur, Mahasiswa Program Doktor UN...