Selasa, 08 Agustus 2017

“UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI 2 CIANJUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017”



1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual.
Pendidikan menjadi hal yang sangat urgen dalam kehidupan manusia. Selama manusia itu ada maka pendidikanpun akan senantiasa dibutuhkan. Pendidikan dilakukan dalam rangka membentuk pribadi peserta didik agar  mampu mengembangkan potensi dirinya dan memiliki ketahanan dalam bidang spiritual dan pengetahuan.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang disusun dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan diberikan mulai dari SD hingga SMA. Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan di sekolah, salah satunya adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu identitas Bangsa Indonesia. Karena itu mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki posisi yang strategis dalam kurikulum sekola. Adapun tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang sekolah dasar adalah agar peserta didik mampu mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2006). Sasaran pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan dari pembelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta bekal bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
 Namun kenyataan yang terjadi tujuan Bahasa Indonesia belum mampu mencapainya secara maksimal. Di lapangan seorang guru Bahasa Indonesia belum mampu menyentuh fungsi mendidiknya secara maksimal. Pembelajaran Bahasa Indonesia baru sebatas teoretis, di hapal, dan belum bisa dikembangkan untuk menambah keterampilan berbahasa.
Begitu pula menyinggung masalah prestasi belajar siswa bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang membosankan. Semangat belajar siswa kecil. Bahkan Bahasa Indonesia dianggap pelajaran yang paling mudah dan tidak ada tantangan dalam mengkajinya. Siswa tidak memiliki catatan sama sekali. Bahkan siswa menganggap tidak merasa dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor yang menyebabkan kurangnya prestasi siswa, salah satunya adalah model pembelajaran yang digunakan tidak bervariasi. Guru masih sering menggunakan model pembelajaran klasik yaitu ceramah. Tidak ada penggunaan model pembelajaran dengan variasi lain yang lebih menarik. Pembelajaran berlangsung monoton, Siswa menulis, guru menerangkan, pembelajaran pun ditutup. Siswa pun bosan dan keaktifan pun sangat rendah.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, yang menjadi salah satu bentuk proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran Bahasa Indonesia yang disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu sebagaimana yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang disusun secara terpadu, diupayakan agar peserta didik dapat mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan otentik. Dengan pelajaran Bahasa Indonesia yang disusun secara terpadu, maka tujuan pendidikan Bahasa Indonesia di Indonesia untuk mengembangkan keterampilan berbahasa miningkatkan komunikasi antar masyarakat dan mampu mengapresiasi sastra dengan kritis. 
Beberapa hal yang dikeluhkan oleh guru terhadap pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, misalnya fasilitas pendukung pembelajaran Bahasa Indonesia seperti Laboratorium Bahasa yang tidak sesuai dengan kebutuhan, masih rendahnya hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, dan ketidaksiapan dari guru yang ada di sekolahnya untuk membelajarkan Bahasa Indonesia secara terpadu dan komprehensip.
Kalaupun metode diskusi diterapkan dalam pembelajaran, tetapi teknik yang dugunakannya seperti halnya kegiatan seminar. Misalnya kelompok persentase di depan lalu siswa sebagai penyimak menanggapinya. Terus saja diskusi yang dilakukan seperti itu, tidak ada variasi yang menarik bagi siswa. Sehingga kegiatan siswa di kelas adalah siswa harus duduk rapi mendengarkan, meniru dan mencontoh cara-cara yang diterapkan guru serta menyelesaikan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan guru tanpa ada tindakan lebih lanjut mengenai tugas tersebut.
Mengingat pembelajaran yang dilakukan di kelas kurang bervariasi seperti yang telah diuraikan di atas, maka untuk membuktikan keunggulan prestasi peserta didik di sini akan dicoba diterapkan salah satu model pembelajaran yang sebenarnya tidak terlalu asing bagi seorang guru yaitu model coopratif learning team game tournament (tgt). 
Penggunaan metode TGT ini diharapkan siswa dapat meningkatkan aktifitas belajarnya, sehingga terjadi pemahaman dan penguatan terhadap materi yang diberikan di sekolah dengan harapan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Keaktifan siswa pun meningkat serta memiliki motivasi yang besar untuk belajar Bahasa Indonesia. 
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas maka PTK ini diberi judul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS VIII-A MTS NEGERI 2 CIANJUR TAHUN PELAJARAN 2016/2017”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, diajukan rumusan masalah sebagai berikut : ”Apakah metode team game tournament (TGT) dapat meningkatkan prestasi belajara Bahasa Indonesia siswa kelas VIII-A MTs Negeri 2 Cianjur Tahun Pembelajaran 2016/2017?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIII-A MTs Negeri 2 Cianjur Tahun Pembelajaran 2016/2017.
1.4 Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat secara teoretis diharapkan dapat menemukan pengetahuan baru tentang model pembelajaran dan tata cara penerapannya sehingga mampu meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran di kelas.  
2. Manfaat praktis
a. Memperbaiki proses belajar mengajar Bahasa Indonesia
b. Meningkatkan keterampilan penggunaan model mengajar bagi guru
c. Meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia bagi siswa
d. Sumber rujukan bagi guru yang ingin mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya dan mata pelajaran lain pada umumnya.

Tidak ada komentar:

Rekonstruksi pendidikan idul adha

Rekonstruksi Pendidikan Idul Adha Oleh  Apep Munajat (Penulis Adalah Pengurus Pergunu Kabupaten Cianjur, Mahasiswa Program Doktor UN...